Pages

10/28/10

Pernahkah kiter pkir???????


“Wahai Tuhanku,betapa tlah Kau aturkn pkenalan sehingga mbenihnya persahabatan dan Kau pupuk ia tumbuh subur di hati kami agar bcambah keimanan.Namun andai hadirku mjdi ulat yg merosakkan antara dia denganMU,maka tidak ada tangguh untukku berundur dri dlm hidupnya.

KrnaMu Tuhanku,saat aku memohon tman yg mengemburkan keimanan dan Kau anugerahkan dia mjdi pohon singgahana agr rimbunnya mjdi teduhanku dri bahang kemarau kehidupan.Bgaimana Kau meminta dia driku kembali, sdang aku dan dia nyata milik-MU.

PadaMu kuserahkannya,andai pengorbanan itu mahar keredhaan.Krna saat Kau hadirkan pertemuan,tlhku redha untuk sbuah perpisahan.”

 

Pernahkah kita bertemu dgn seseorang yg tdak pernah kita knal siapa dia,tdak pernah kita tanyakan dri mna asalnya.Dan dia duduk sketika bsama kita, myinggahi kamar khidupan dan mninggalkan kalam bisunya di ruangan jiwa.

Dimensi ptemuan itu bbeza,saat kita tdk prnah melihat wjahnya nmun kita bgai tahu bgaimna redup pndangannya.Dan tika kita tdak prnah skali pun mdengar suaranya, kita bgai knal nada bhsanya.

Dan kita ttawan pda agamanya, saat tzkirah dan nsihat mjdi utusan hatinya..saat hadis-hadis Baginda bermain dlm ratib bhsanya dan Al Huda mjdiayat krangan jiwanya.Dan bg kita,shabat adlah keperluan jiwa.Dialah ldang hati, yg kita taburi dgan kasih dan kita tuai dgan pnuh rasa terima kasih.Dan pda kita, dialah anugerah istimewa dariNya saat kita memohon padaNya memilih teman pjalanan yg terbaik dlm kembara perjuangan di jalanNya.

Begitu tika Dia hadirkannya berkali-kali menemani lena kita, saat istikharah yg kita pinta menjadi jwapanNya.Sehingga seluruh jiwa kita myangka dialah sahabat yg bakal menjadi tonggak pjuangan slama msa kehidupan.Dan tika itu kita mhrapkn psahabatan yg bpanjangn dgn ikatan yg lbih kukuh dan diredhai..agar utusan hatinya sntiasa menemani kita,ratib bahasanya terus didendangkan di telinga dan karangan jiwanya terus kemas terukir saat kita alpa.

Dan tidak pernah ada prasangka,bgaimana andai hadir kita mberi mslah padanya..kewujudan kita tanpa sedar mgganggu hatinya bertemu Pencipta.Dan kita terpaku tiba-tiba, dari doa yg kita pohon agar psahabatan dinaungi rahmatNya tiba-tiba bertukar cela. Mungkinkah dlm persahabatan itu penuh terpalit dosa, apakah nsihat kita melaghokan jiwanya..saat kita bshabat krna agamaNya.

Namun tiba saat mharuskan kita sedar, saat ptemuan diqasadkan untk mburu redhaNya maka perpisahan keranaNya pasti mbuah makna.Tika kita merunduk tawadhu` pda ketentuanNya dlm kudus jiwa kita membelas pd ketentuan takdir.. yakinlah Dia tidak pernah meaniaya hambaNya.

Klau kehadiran dianggap myusahkan,moga pemergian mhembuskan ketenangan. Bila mbenih subur krana ukhuwwah, biar jatuh gugur dlam mahabbah.Krana daun yg jatuh takkan sekali-kali membenci angin. 



Dan...

amankanlah hatimu dgan janjiNya :"..Dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya." Fussilat::46.




No comments:

Post a Comment